Penjelasan Analisis Data dan Rancangan Analisis Data

Rancangan Analisis Data

Analisis Data Penelitian Kuantitatif

Analisis data adalah sebuah proses untuk memeriksa, membersihkan, mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud untuk menemukan informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan petunjuk bagi peneliti untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Rancangan ini telah terformat sebelum kegiatan pengumpulan data dan pada saat merumuskan hipotesis. Artinya, rancangan analisis data hasil penelitian telah dipersiapkan mulai dari penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data yang ditemui, dan rumusan hipotesis yang akan diuji telah dibuat.

Analisis Data

Langkah Analisis Data

Pada penelitian kuantitatif, analisis data pada umumnya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

Editing

Editing atau kegiatan mengedit data dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi, dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian.

Coding

Coding atau memberi kode pada data dilakukan dengan tujuan merubah data kualitatif menjadi data kuantitatif (kuantifikasi data) atau membedakan aneka karakter. Pemberian kode sangat diperlukan terutama dalam rangka pengolahan data, baik secara manual, menggunakan kalkulator atau komputer. 

Tabulasi Data

Tabulasi data atau memasukkan data ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan, baik tabel untuk data mentah maupun tabel kerja untuk menghitung data tertentu secara statistik.

Pembahasan atau Diskusi Hasil Penelitian

Pada tahap ini peneliti mengabstraksikan hasil uji hipotesis, membahas hasil penelitian tersebut serta mengkonsultasikannya dengan hasil penelitian sebelumnya (bila memungkinkan). 

Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif

Pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, fokus masalah penelitian menuntut peneliti melakukan pengkajian secara sistematik, mendalam, dan bermakna sebagaimana ditegaskan oleh Burgess berikut ini. “Dalam penelitian kualitatif, semua investigator atau peneliti memfokuskan diri pada permasalahan yang dikaji, dengan dipandu oleh kerangka konseptual atau teoritis” (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 262).

Prinsip-prinsip Analisis Data

Atas dasar pendapat Bogdan dan Biklen serta Lincoln dan Guba, Sudarwan Danim dan Darwis (2003 : 263 – 267) mengemukakan prinsip-prinsip analisis data pada penelitian kualitatif sebagai berikut:

a. Peneliti menjadi instrumen utama pengumpulan data dan subjek yang diteliti dipandang mempunyai kedudukan sama secara nisbi dengan peneliti. Sebagai instrumen utama, peneliti melakukan wawancara kepada responden dan mengamati sejumlah fenomena fokus penelitian yang tampak dan terjadi di lapangan sebagaimana adanya.

b. Data penelitian yang dikumpulkan bersifat deskriptif. Peneliti mengumpulkan data dan mencatat fenomena yang terkait langsung atau tidak langsung dengan fokus penelitian. Karakteristik ini berimplikasi pada data yang terkumpul, yaitu cenderung berupa kata-kata atau uraian deskriptif, tanpa mengabaikan data berbentuk angka-angka.

c. Proses kerja penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif etik, yaitu dengan mengutamakan pandangan dan pendirian responden terhadap sistuasi yang dihadapinya. Peneliti meminimalkan perspektif etik dengan tujuan mereduksi subjektivitas data yang dihimpun.

d. Verifikasi data dan fenomena dilakukan dengan cara mencari kasus yang berbeda atau bertentangan dengan menggunakan metoda dan subjek yang berbeda.

e. Kegiatan penelitian lebih mengutamakan proses dari pada hasil dan data penelitian dianalisis secara induktif untuk mendapatkan makna kondisi alami yang ada. Pemaknaan atas data dilakukan dengan interpretasi idiografik (idiographic interpretation) berupa analisis atas fenomena yang muncul namun bukan dimaksudkan untuk merumuskan generalisasi.

f. Pemberian makna merupakan dasar utama dalam memahami situasi, di mana pemaknaan itu selain dilakukan sendiri oleh peneliti juga didasari atas interpretasi bersama dengan sumber data.

Proses Analisis Data

Bogdan dan Biklen mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan melalui dua fase, yaitu selama dan setelah selesainya proses pengumpulan data (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 268 – 269). 

Analisis data selama peneliti dilapangan dilakukan dengan cara:

1) mempersempit fokus dan menetapkan tipe studi;

2) mengembangkan secara terus-menerus pertanyaan analitis;

3) merencanakan sesi pengumpulan data secara jelas;

4) menjaga konsistensi atas ide dan tema atau fokus penelitian;

5) membuat catatan sistematis mengenai hasil pengamatan dan penelaahan;

6) mempelajari referensi yang relevan selama di lapangan;

7) menggunakan metafora, analogi dan konsep;

8) menggunakan alat-alat audio visual.

Analisis data setelah pengumpulan data selesai dilakukan dengan :

1) Membuat kode data secara kategoris;
2) Menata sekuensi atau uruan penelaahan.

Disamping analisis kualitatif, data yang telah terkumpul juga dianalisis dengan menggunakan prosentase.

3. Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian kualitatif atau naturalistik dipandang memenuhi kriteria ilmiah jika memiliki tingkat kepercayaan tertentu. Menurut Lincoln dan Guba, tingkat kepercayaan hasil penelitian dapat dicapai jika peneliti berpegang pada 4 prinsip atau kriteria, yaitu : credibility, dependability, corfirmability, dan transferability (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 269 – 270).

a. Credibility

Credibility atau prinsip kredibilitas menunjuk pada apakah kebenaran penelitian kualitatif dapat dipercaya, dalam maknadapat mengungkapkan kenyataan yang sesungguhnya. Untuk memenuhi kriteria ini peneliti perlu melakukan trianggulasi, member check, wawancara atau pengamatan secara terus menerus hingga mencapai tingkat redundancy.

Secara lebih spesifik, kredibilitas hasil penelitian kualitatif dapat dicapai dengan beberapa cara, yaitu :

1) Peneliti tinggal cukup lama pada situasi penelitian;

2) Observasi dilakukan secara berlanjut dan cermat;

3) Melihat fenomena dari berbagai sudut pandang;

4) Diskusi dengan sejawat;

5) Analisis kasus negatif.

b. Dependebility

Prinsip dependabilitas merujuk pada apakah hasil penelitian memiliki keandalan atau reliabilitas. Prinsip ini dapat dipenuhi dengan cara mempertahankan konsistensi teknik pengumpulan data, dalam menggunakan konsep, dan membuat tafsiran atas fenomena.

c. Corfirmability

Prinsip konfirmabilitas menunjuk pada sangat perlunya upaya untuk mengkonfirmasikan bahwa temuan yang telah diperoleh dapat dipercaya kebenarannya. Untuk memenuhi prinsip ini, peneliti dapat melakukan berbagai cara, yaitu:

1) Mengundang berbagai pihak untuk mendiskusikan temuan dan draf hasil penelitian;

2) Mendatangi pihak-pihak tertentu untuk melakukan audit trial, berupa jejak atau sistematika kerja penelitian yang dapat dilacak dan diikuti, serta melakukan proses kerja secara sistematis dan terdokumenasi, serta memeriksa secara teliti setiap langkah kerja penelitian ;

3) Mengonfirmasikan hasil penelitian dengan para ahli, khususnya para promoter.

d. Transferability

Prinsip transferabilitas mengandung makna apakah hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan atau diaplikasikan pada situasi lain. Berkenaan dengan hal ini hasil penelitian kualitatif tidak secara apriori dapat digeneralisasikan, kecuali situasi tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan situasi lapangan tempat penelitian. Dengan demikian upaya untuk menstransfer hasil penelitian kualitatif pada situasi yang berbeda sangat mungkin namun memerlukan penyesuaian menurut keadaan dan asumsi yang mendasarinya.

Demikian di atas telah kami jelaskan secara detail tentang Analisis Data, baik analisis data untuk penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca atau peneliti dan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.

By Anwar Hidayat

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

1
WhatsApp Kami: Jasa Olah Data
Exit mobile version