Uji ANOVA – One Way Anova dalam SPSS

Uji Anova – Uji One Way Anova

Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang tutorial uji One Way Anova atau Uji Anova Satu Jalur dengan menggunakan software SPSS For Windows.

Pengertian Uji ANOVA

Agar memahami Uji ANOVA, kita pelajari dulu arti dari Uji Anova. Anova merupakan singkatan dari “analysis of varian“. Analysis of Varian adalah salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok. Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata IQ antara siswa kelas SLTP kelas I, II, dan kelas III. Ada dua jenis Anova, yaitu analisis varian satu faktor (one way anova) dan analisis varian dua faktor (two ways anova). Pada artikel ini hanya akan dibahas analisis varian satu faktor.

Asumsi Uji ANOVA

Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:

  1. Sampel berasal dari kelompok yang independen.
  2. Varian antar kelompok harus homogen.
  3. Data masing-masing kelompok berdistribusi normal (Pelajari juga tentang uji normalitas).

Asumsi yang pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang dilakukan secara random terhadap beberapa (> 2) kelompok yang independen, yang mana nilai pada satu kelompok tidak tergantung pada nilai di kelompok lain.

Sedangkan pemenuhan terhadap asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah dimasukkan ke komputer. Jika asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi terhadap data.

Apabila proses transformasi tidak juga dapat memenuhi asumsi ini maka uji Anova tidak valid untuk dilakukan, sehingga harus menggunakan uji non-parametrik misalnya Kruskal Wallis.

Prinsip ANOVA

Prinsip Uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok (between).

Bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan.

Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.

Setelah kita pahami sedikit tentang One Way Anova, maka mari kita lanjutkan dengan mempelajari bagaimana melakukan uji One Way Anova dengan SPSS.

Tutorial Uji ANOVA

Sebagai bahan uji coba, maka kita gunakan contoh sebuah penelitian yang berjudul “Perbedaan Pendapatan Berdasarkan Pekerjaan”.

Di mana pendapatan sebagai variabel terikat bertipe data kuantitatif atau numerik. Sedangkan pekerjaan sebagai variabel bebas berskala data kualitatif atau kategorik. Yaitu dengan 3 kategori: Tani, Buruh dan Lainnya. (Ingat bahwa uji One Way Anova dilakukan apabila variabel terikat adalah interval dan variabel bebas adalah kategorik). (Pelajari juga tentang Pengertian Data)

Langsung Saja: Masuk ke pembahasan Tutorial Uji ANOVA di bawah ini.

Tutorial One Way Anova

  • Buka SPSS.
  • Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Pekerjaan dan Pendapatan.
  • Ubah Type Pekerjaan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “Pekerjaan”, ubah measure menjadi “Nominal” dan isi value dengan kategori: 1 = Tani, 2 = Buruh dan 3 = Lainnya.
  • Ubah Type Pendapatan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “Pendapatan”, ubah measure menjadi “Scale”.
Contoh Data Uji ANOVA
Contoh Data Uji ANOVA

  • Buka Data View dan isikan data sebanyak 24 responden sebagai berikut:

  • Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:

  • Pilih variabel “Pendapatan” lalu masukkan ke kotak “Dependent List:” Kemudian pilih variabel “Pekerjaan” lalu masukkan ke kotak “Factor:” Sehingga nampak seperti di bawah ini:

  • Klik tombol Options, akan muncul jendela ini: Centang “Descriptive” dan “Homogenity of variance test

  • Klik Continue
  • Masih dijendela One Way ANOVA, klik tombol Post Hoc, sampai muncul jendela ini: Centang Bonferroni dan Games-Howell serta biarkan significance level = 0,05.

  • Klik Continue.
  • Lalu Klik OK dan Lihatlah hasil!

Hasil terilhat sebagai berikut:

Interprestasi Uji ANOVA

Interprestasi Baca adalah sebagai berikut:

  • Dari tabel Descriptives nampak bahwa responden yang bekerja sebagai Tani rata-rata berpendapatan sebesar 195497,50, Buruh rata-rata berpendapatan sebesar 265080,75  dan Lainnya rata-rata berpendapatan 326423,25. Selanjutnya untuk melihat uji kita lihat di tabel ANOVA.
  • Sebelum melanjutkan uji perlu  diingat bahwa salah satu asumsi Anova adalah variansnya sama. Dari tabel Test of Homegeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama (P-value = 0,357), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini.
  • Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dari ketiga kelompok pekerja tersebut. Kita lihat  tabel ANOVA , dari tabel itu pada kolom Sig. diperoleh nilai P (P-value) = 0,037. Dengan demikian pada taraf nyata = 0,05 kita menolak Ho, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah  ada perbedaan yang bermakna rata-rata pendapatan berdasarkan ketiga kelompok pekerjaan tersebut.

Interprestasi Uji ANOVA: Post Hoc

  • Jika hasil uji menunjukan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc Test) tidak dilakukan. Sebaliknya jika hasil uji menunjukan Ho ditolak (ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc Test) harus dilakukan.
  • Karena hasil uji Anova menunjukan adanya perbedaan yang bermakna, maka uji selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda.
  • Untuk menentukan uji lanjut mana yang digunakan, maka kembali kita lihat tabel Test of Homogeneity of Variances, bila hasil tes menunjukan varian sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah uji Bonferroni. Namun bilai hasil tes menunjukan varian tidak sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah uji Games-Howell.
  • Dari Test of Homogeneity menghasilkan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama, maka uji lanjut (Post Hoc Test) yang digunakan adalah Uji Bonferroni.
  • Dari tabel Post Hoc Test di atas memperlihatkan bahwa  kelompok yang menunjukan adanya perbedaan rata-rata pendapatan (ditandai dengan tanda bintang “*”) adalah Kelompok “Tani” dan “Lainnya”.

Pelajari juga cara melakukan uji One Way Anova dengan menggunakan software MS Excel. Silahkan anda membaca artikel “One Way Anova dalam Excel” dan “Hitung Manual One Way Anova dengan Excel“.

Demikian Ulasan Singkat Tutorial Uji ANOVA dalam SPSS. Kami anjurkan anda juga membaca artikel yang berkaitan erat dengan uji ini, yaitu Uji MANOVA.

By Anwar Hidayat

Jasa Olah Data Aman Terpercaya
TINJAUAN IKHTISAR
ANOVA
Artikel SebelumnyaTutorial Cara Uji Independent T Test dengan Excel
Artikel BerikutnyaTutorial Uji ANOVA dengan Add Ins Excel – One Way Anova
Founder dan CEO dari Statistikian Sejak 2012. Melayani jasa bantuan olah dan analisis data menggunakan berbagai aplikasi statistik, seperti: SPSS, LISREL, STATA, Minitab, EViews, AMOS, SmartPLS, R Studio, NCSS, PASS dan Excel. Silahkan WhatsApp: 081515699060. Biaya 100 ribu sd 300 ribu Sesuai Beban. Proses 1 sd 3 Hari Tergantung Antrian. Email: anwar@statistikian.com. Nomor Aduan/Complain Layanan: 088809999079 (ANWAR HIDAYAT).
one-way-anova-dalam-spssUji ANOVA adalah salah satu dari berbagai jenis uji komparatif. Uji Anova juga termasuk ke dalam kelompok uji parametris. Fungsinya adalah menilai perbedaan varians antara beberapa kelompok data. Silahkan pelajari secara lengkap ANOVA beserta semua asumsi klasiknya.

92 KOMENTAR

  1. maaf mau tanya, memang benar uji anova harus menggunakan data interval/rasio saja? bagaimana kalau datanya ordinal? apakah data tersebut harus diubah menjadi data rasio?
    atau jika datanya ordinal saya harus menggunakan uji lain? kira2 uji apa ya yang sama seperti anova tapi datanya ordinal….
    makasih sebelumnya
    saya berharap banget komentar ini dibalas 🙂

  2. Tidak dilanjutkan ke tahap uji Post Hoc bila uji F menyatakan bahwa Ho diterima atau yang berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi bukan karena varian tidak sama. Syarat Anova salah satunya adalah antar kelompok harus mempunyai varians yang sama, tetapi apabila tidak sama, hasil pengujian tetap bisa digunakan, asalkan dikoreksi dengan Uji Welch F atau Brown Forsythe.

  3. Pak, saya ingin bertanya lebih lanjut. Syarat dilakukannya uji post hoc adalah variannya sama. Jika variannya tidak sama, maka kenapa perbedaannya masih dilihat melalui uji Games Howel?

    Boleh tolong dicantumkan buku referensi yang menyatakan kalau varian tidak sama maka memakai uji lanjut Games Howell?
    Terimakasih Pak

  4. mau nanya, judul penelitian saya "hubungan antara gaya belajar ( visual, audiotorial, kinestetik) dengan prestasi belajar. untuk uji yang digunakan pake uji apa ya yang cocok?, untuk variabel gaya belajar menggunakan skala data nominal, dan prestasi belajar skala datanya ordinal. mohon bantuannya… saya sangat bingung @-) ;-( ;-( ;-( ;(( terima kasih atas perhatian.. mohon dijawab ya..

  5. Kalau uji F tidak signifikan maka tidak perlu uji post hoc. Pada SPSS otomatis uji post hoc akan muncul meski uji F tidak signifikan. Pilihan uji post hoc tidak harus menggunakan bonferroni, bisa menggunakan tukey atau yang lainnya. Jika varians antar kelompok tidak homogen, maka salah satu pilihan uji post hoc adalah games howell, berdasarkan anjuran dari pakar statistik.

  6. Saya ingin bertanya, saya kurang paham dengan one way anova, dari dosen saya bilang kalu F hitung < F tabel maka tidak usah uji lanjutan duncan, tetapi pada tukey terlihat ada signifikan yang datanya ada tanda bintang. tapi pada post hoc saya menggunakan bonfferoni dan tukey, tapi tidak klik gomes howel..datanya mirip dengan contoh diatas, tapi mengapa hanya bonfferoni yang digunakan, mengapa tukey tidak..dan mengapa dengan gomess howel.

  7. Anova hanya untuk skala interval atau rasio. Untuk skala likert bila 1 variabel terdiri dari lebih dari 1 item soal, maka termasuk skala interval. Jadi dapat digunakan untuk uji anova bia memenuhi syarat normalitas.

  8. soalan kajian saya adalah. apakah terdapat perbedaan tahap kompetensi berdasarkan jantina, tahap akademik, dan lokasi? adakah bisa saya menggunakan kaedah mann whitney U atau one way ANOVA? untuk pengetahuan pak Anwar, saya juga telah menjalankan ujian Normalitas. dosen saya bilang, kalau data normal, maka gunakan ANova satu hala. tapa gimana kalo skala yang saya gunakan adalah menggunakan skala linket. sedangkan untuk ujian Anova, data harus ordinal?… bingung banget pak.

  9. Dilanjutkan ke tahap uji post hoc LSD apabila uji F menunjukkan bahwa variabel independen memberikan pengaruh secara simultan pada variabel dependen dengan ditunjukkan nilai P value (sig) uji F < 0,05 dan varians antar kelompok sama atau homogen. Jika tidak homogen gunakan uji post hoc yang lain, misal Games-Howell. Agar muncul notasi (a dan b), pastikan klik tombol options dan centang observed power.

  10. pak ini novita, mohon maaf mau tanya pada uji oneway anova, jika saya mendapat normalitasnya normal namun tidak homogen apakah sya tetap bisa menggunakan uji oneway anova atau beralih pada kruskall wallis? karena data saya saat ditransformasi tidak bisa muncul hasil transformasinya. terima kasih sebelumnya, saya berharap komentar saya dibalas.,

  11. assalamualaikum.. pa mau tanya pada saat bgmn dilakukan uji lanjut LSD?? terus bisa memunculkan notasi (a b) caranya gimana?

  12. Berbeda metode atau rumus dalam menentukan dimanakah terdapat perbedaan pada antar kategori. Fungsinya sama yaitu untuk uji lanjut atau post hoc apabila varians antar kelompok sama atau homogen. Anda bisa pilih salah satunya.

  13. Assalamualaikum, maaf sebelumnya saya mau tanya, penelitian saya kan tentang jenis dan jumlah burung yang diperdagangkan padi tiga lokasi, kira-kira dalam menentukan perbedaan rataan jumlah burung yang diperdagangkan pada tiga lokasi tersebut bisa tidak menggunakan one way anova khususnya dengan uji games howel dan benferoni.thanks before.

  14. saya sudah mencoba tutorialnya tapi hasil spssnya muncul error, padahal jelas-jelas itu analisis varians, mohon jawab apa yang salah yaa?

  15. Assalamu'alaikum,,, pak kalo ingin mencari perbedaan antar gaya belajar (visual-auditori, visual-kinestetik, auditori-kinestetik) terhadap hasil belajar, pake uji post hoc model apa yg sesuai?

  16. Pagi pak.
    mau tanya
    jika data homigenitas sya tidak terpenuhi
    maka untuk menentukan ada perbedaan atau tidak untuk 2 klompok
    Menggunakan uji apa ?
    Apakah uji kruskal wallis bisa digunakan untk 2 kelomopk ?
    Thx

  17. pak misal dalam kasus saya,jumlah buruh atau tani tidak sama, bisakah kita melanjutkan analisa menggunakan anova?

  18. One Way Anova: 1 variabel bebas fixed factor. Two Way Anova: 2 variabel bebas fixed factor. LSD, tukey, dll adalah uji post hoc atau uji lanjut untuk mengetahui antara kategori/kelompok mana yang beda. Misal Fixed Factor anda ada 3 kategori (A, B, C), maka uji post hoc untuk menilai perbedaan antara A dan B, B dan C serta A dan C.

  19. Assalamualaikum. pa anwar, saya punya data penelitian mengenai parameter 1, 2, 3, …, 14. masing2 parameter diberi perlakuan A,B,C, dan D dan diamati dalam 4 waktu hari ke-0, ke-7, ke-14, dan ke-30 dan setiap perlakuan ada 5 ulangan. saya sudah membaca artikel tentang one way anova dan two way anova tapi masih belum paham. saya hanya ingin melihat apakah ada perbedaan nyata misalnya pada parameter 1 yang diberi perlakuan A terhadap perlakuan B, C, dan D dan perlakuan A terhadap perbedaan waktu H0, H7, H14, dan H30. bagaimana cara yang bisa saya lakukan? terima kasih pak..
    wassalamualaikum

  20. kalo variabel bebasnya perbandingan massa bunga dengan adsorben yakni 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4 kemudian variabel terikatnya rendemen dan mutu itu pake uji anova yang mana pa?

  21. assalamualaikum pa anwar
    pa, jika data penelitian saya jumlah sampel tiap populasi tidak sama, dan datanya berdistribusi normal tetapi heterogen apakah bisa menggunakan anova?
    terimakasih

  22. maaf saya mau tanya bagaimana cara membaca tabel dari uji Games Howell? apakah nilai tersebut menunjukkan perbedaan rata-rata saja atau sekaligus menunjukkan bahwa diantara beberapa varians ada yang lebih dominan? mohon bantuannya. terimakasih. 🙂

  23. Ada 2 pilihan:
    1. Independen T Test: Yang diuji adalah selisih atau peningkatan nilai dari pre ke post test.
    2. Ancova: Variabel terikat adalah post test, Variabel bebas ada 2 dg skala data yang berbeda (1. Grup: Eksperimen dan Kontrol sebagai Fixed Factor karena skala nominal. 2. Pre Test sebagai covariate karena skala data interval).

    Tetapi kiranya pilihan yang pertama adalah pilihan yang terbaik sesuai dengan tujuan atau hipotesa anda.

  24. pak, mohon ma'af, jikA ingin mengetahui pengaruh variabel terikat setelah di beri perlakuan, apa cocok dgn one way anova, ada dua grup, grup eksperimen dan grup control, keduax di beri prates dan pasca tes tetapi beda perlakuan,. bgaimna cara analisis datax, trimakasihhh

  25. Repeated Measure merupakan pengembangan dari Anova, dimana memperhatikan within factor yaitu perulangan. Misalkan anda akan mengukur pengaruh Jenis Obat terhadap Jumlah Kuman, Di mana Jenis Obat sebagai variabel bebas, Jumlah Kuman sebagai variabel terikat, kemudian dilakukan penyuntikan obat kepada sejumlah sampel sebanyak 5 kali, misalkan hari 1, 2, 3, 4 dan hari ke-5. Hari yang dimaksud tersebut adalah sebagai within factor, selain betwen factor yaitu jenis obat. Dengan repeated measure anova, akan terjadi koreksi sehingga nilai F lebih sensitive. Selain itu anda juga bisa mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (jenis obat) dan interaksinya dengan within factor (hari penyuntikan).

  26. pak saya ingin bertanya. pembimbing saya menyarankan untuk menggunakan Repeated Measure Anova, namun saya masih kurang paham. apa bapak bisa menjelaskan?. terimak kasih

  27. Selamat Pagi mas.

    Sebelumnya disini saya menggunakan teknik analisis Annova.

    Saya sendiri pun belum tau, menggunakan Annova One Way atau Two Ways.

    Apakah bisa beritahu kira-kira yang cocok ?

    Dan saya jg mengalami kebingungan, jika menggunakan Annova, kira kira menggunakan jenis skala seperti apa ?

    Judul atau tujuan penelitian saya sendiri : Mengetahui perilaku agresivitas pada remaja yg memiliki keluarga utuh dan broken home.

  28. Uji homogenitas misalkan uji levene test, adalah uji yang berbeda dengan uji F Anova. Uji homogenitas adalah uji asumsi atau syarat apakah uji anova tersebut valid untuk digunakan.

  29. Maaf saya tolong tanya.
    Nilai uji homogenitas saya 0.015 sedangkan nilai anova 0.191
    Apakah ada pengaruh bila saya tetap memaksa menggunakan anova?
    Lalu kenapa bisa ada perbedaan seperti itu? Terimakasih

  30. H1 Jika nilai Sig < 0,05, di mana 0,05 adalah nilai alpha atau batas kritis. Jika batas kritis 0,05 berarti tingkat kepercayaannya 95%. Kesimpulannya, misal Sig 0,002, maka Sig 0,002 < 0,05 sehingga hasil analisis menerima H1 dalam derajat kepercayaan 95%.

  31. mas mau tanya kalau judulnya seperti ini EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN
    LUKA BAKAR DERAJAT IIA
    SECARA IN VIVO
    pakai uji apa mas

    • Kalau efektifitas adalah beberapa kelompok sedangkan masing-masing kelompok tersebut mempunyai data lama penyembuhan yang merupakan data interval atau rasio, maka anda bisa menggunakan uji one way anova.

  32. Mas Anwar maaf..Saya mau tanya..Saya punya judul penelitian “efektifitas permainan kartu bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak paud”. Kira2 saya pakai uji apa ya mas yg cocok..terimakasih

  33. mas, saya mau nanya. saya memasukkan data dari exel, lalu saya mau buat anovanya. pas saya analize trus compress means trus saya klik one way anova kan ada muncul kotak, nah di kotak itu ngga semua data saya muncul. ada yang hilang. itu salahnya dimana yaa mas ? atau cara menanganinya gimana yaa ? terimakasih 🙂

  34. salam mas, saya mau tanya peneltian saya dengan judul ” Pengaruh perbedaan ransum harian terhadap pertumbuhan, pemanfaatan pakan dan sintasan elver ikan sidat ” dengan 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan.

    saya menggunakan uji anova tapi yang syaa bingungkan dari mana kita harus melihata kalo penelitian tersebut harus uji lanjut (mis, uji duncan)
    mengapa harus uji lanjut duncan ? apa faktor nya sehingga harus duncan?
    bisa tlong mas jelaskan ? karena saya benar benar bingung
    terimakasih :))

    • Uji lanjut dilakukan jika uji f menerima h1. Uji f hanya mengetahui adakah perbedaan variabel oleh kelompok atau perlakuan. Sedangkan uji post hoc untuk menentukan, dari perbedaan tersebut, mana yang nyata berbeda. Saya ambil contoh seperti ini: penelitian untuk mengukur pengaruh perlakuan metode pembelajaran terhadap prestasi siswa, dimana ada 3 metode pembelajaran yaitu metode A, B dan C. Uji F Anova hanya menentukan apakah metode pembelajaran itu memberikan perbedaan pada prestasi siswa. Jika ada pengaruh maka lanjut uji post hoc atau uji lanjut. Uji lanjut itu untuk menentukan, apakah prestasi siswa itu berbeda antara perlakuan metode A dan B? apakah prestasi siswa itu berbeda antara perlakuan metode A dan C? apakah prestasi siswa itu berbeda antara perlakuan metode B dan C?

  35. assalamualaikum.. slamt siang..
    pak sya mau nnya.. penelitian saya itu kan tntang studi komparatif tingkat pndapatan umkm pada sektor industri perdagangan dan jasa. apakah alat analisinya bisa mnggunakan one way anova pak.. terima kasih

    • Jika variabel bebasnya adalah jenis sektor industri dimana di dalamnya ada beberapa kategori industri, sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat pendapatan yang berskala data interval atau rasio, maka anda bisa gunakan uji one way anova.

  36. selamat siang. saya rencana membuat penelitian ” pengaruh metode pengajaran dan motivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis “writing” pembelajaran bahasa inggris”. setelah melakukan pretes-treatmen dan postes, apa saja langkah selanjutnya untuk menganalisa sampai pada Anova? test yang saya lakukan pilihan ganda. Control group dan experimen group masing-masing 50 soal. (maaf saya pemula dalam bidang ini)

    • Memperhatikan kasus anda, bisa saya simpulkan bahwa variabel bebas anda adalah metode pengajaran dan motivasi siswa. Variabel terikat adalah PENINGKATAN WRITING yang merupakan nilai WRITING Setelah perlakuan dikurangi WRITING sebelum perlakuan. Jadi variabel terikatnya adalah PENINGKATAN WRITING yang merupakan data kuantitatif yaitu data interval. Untuk itu silahkan hitung peningkatan WRITING tersebut sebagai variabel terikat nantinya. Kemudian metode pengajaran adalah perlakuan yang mengelompokkan subjek penelitian maka menjadi fixed factor. Sedangkan motivasi biasanya merupakan data interval atau rasio yaitu data dalam bentuk kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis ANCOVA yaitu analisis untuk menilai perbedaan atau pengaruh perlakuan terhadap PENINGKATAN WRITING dengan motivasi siswa sebagai kontrolnya. Motivasi dalam hal ini sebagai covariate sebab variabel tersebut merupakan dtaa kuantitatif dan diduga berhubungan langsung dengan peningkatan WRITING sehingga dapat mempengaruhi efek perlakuan metode pengajaran kepada peningkatan WRITING siswa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini