Uji Validitas Instrumen dengan Excel
Uji validitas instrumen dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penggunaan software. Software yang digunakan banyak sekali, tetapi di sini kita akan menjelaskan bagaimana cara melakukan uji validitas instrumen dengan menggunakan Program Microsoft Office Excel.
Misalkan Anda sedang melakukan sebuah penelitian mengenai tingkat kepuasan pelanggan di salah satu rumah sakit. Sebelum instrumen penelitian ini digunakan pada penelitian sesungguhnya, maka dilakukan terlebih dahulu uji instrumen. Satu cara yang sering digunakan untuk uji instrumen ini adalah uji validitas. Uji validitas ini dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen yang dibuat sudah tepat dan sesuai dengan penelitian yang kita lakukan.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian memiliki format dan bentuk yang beraneka ragam. Pada contoh yang kita bahas, instrumen yang digunakan diasumsikan menggunakan angket dengan tipe data ordinal dengan skala 1 sampai 5. Angket instrumen model seperti ini biasanya sering digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data responden berupa pertanyaan skala sikap.
Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan Korelasi Pearson.
Rumus Uji Validitas
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Dengan keterangan:
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba
X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba
Kemudian, untuk menguji signifikan hasil korelasi kita gunakan uji-t. Adapun kriteria untuk menentukan signifikan dengan membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel. Jika t-hitung > t-tabel, maka dapat kita simpulkan bahwa butir item tersebut valid.
Rumus T Hitung
Rumus mencari t-hitung yang digunakan adalah:
Jadi butir item soal instrumen ini dapat kita gunakan pada penelitian.
Perhitungan validitas dengan menggunakan SPSS dapat anda baca pada artikel kami:
Validitas dan Reliabilitas SPSS.
Perhitungan validitas dan uji-t menggunakan software MS Excel dapat dilakukan dengan cara yang mudah.
Tutorial Uji Validitas dengan excel
Adapun langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:
- Input data hasil angket instrumen dalam worksheet (lembar kerja)
- Pada kolom paling kanan, jumlahkan skor setiap responden dengan menggunakan fungsi yang ada diexcel, menggunakan syntax/perintah [=sum(range cell)].
- Range cell diisi dengan rentang sel mulai dari item soal pertama sampai dengan item soal terakhir instrumen angket.
- Pada baris paling bawah, untuk setiap kolom item butir soal kita hitung nilai korelasi pearson dengan fungsi excel yang memiliki syntax [=pearson(array cell1; array cell2)].
- Array cell1 berisikan rentang sel item soal yang akan dihitung dan array cell2 berisikan rentang sel jumlah skor sebagaimana yang telah dihitung sebelumnya.
- Pada baris setelah korelasi pearson, cari nilai t-hitung dengan mendefinisikan sebuah fungsi di excel hasil interpretasi terhadap rumus t, syntax-nya dapat dituliskan sebagai [=SQRT(n-2)*rxy/SQRT(1-rxy^2)].
- nilai n diisi dengan jumlah responden instrumen angket dan nilai rxy diisi dengan nilai korelasi yang telah dihitung pada baris sebelumnya.
- Nilai t-tabel dapat kita hitung menggunakan fungsi excel dengan menuliskan syntax[=tinv(probability;degree of freedom)].
- Probability diisi dengan taraf signifikansi yang kita inginkan, misalnya jika kita menggunakan alpha=0,05 dengan dua arah, dan degree of freedom diisi dengan derajat kebebasan yang nilainya =n-2.
- Penentuan signifikansi validitas dapat menggunakan perintah yang kita tulis pada baris dibawah perhitungan t-hitung yaitu [=IF(p>q;”valid”;”tdk valid”)].
- p berisikan nilai t-hitung dan q nilai t-tabel.
- Sebagai pelengkap jika kita ingin menghitung berapa jumlah item yang valid, kita gunakan rumus dengan perintah [=COUNTIF(range cell3;”valid”)].
- Range cell3 diisi dengan rentang cell yang berisikan hasil penentuan signifikansi validitas yang dihitung pada baris sebelumnya.
Contoh perhitungan menggunakan Excel ini dapat juga anda pelajari secara langsung dengan melihat file excel di bawah ini. Jika anda ingin mendapatkan contoh langsung, silahkan anda buka file excel di bawah ini dengan mengklik Unduh (Download).
Kelebihan Uji Validitas dengan Excel
Demikian perhitungan mudah validitas dengan Excel untuk keperluan uji instrumen atau uji asumsi penelitian. Tanpa perlu alat software khusus, kita dapat menghitungnya dan mendapatkan hasil dengan cepat. Kelebihan dari metode perhitungan validitas dengan excel ini adalah kepraktisannya dalam melakukan perubahan data item instrumen angket.
Jika Anda masih mengalami kesulitan dalam prakteknya, silakan ajukan pertanyaan dengan mengirimkan komentar kepada kami melalui cara “klik Add Comment” di bawah ini:
Semoga bermanfaat. Demikian penjelasan tentang uji validitas intrumen dengan excel.
By Anwar Hidayat
Pa Anwar … trm ksh, sangat brmanfaat bg saya, jazaa kumullooh khoiron katsieron …(Novan, Bandung Barat)
Fauzi: saya sudah posting artikel yang anda maksud, yaitu di: https://www.statistikian.com/2012/10/reliabilitas-instrumen-dalam-excel.html
Pa Anwar tolong bagaimana cara reliabilitasi dengan menggunakan excel,,,, rusamana bogor
inilah blog terbaik menurut saya,,,,karena blog ini telah mendukung untuk tugas akhir saya,,,,dan trimakasih saya ucapkan kepada mas Anwar Hidayat. moga saudara dalam lindungan yang maha kuasa
terimakasih informasinya mas,,, 🙂
ya, trims jg ya
makasih banyak pa anwar… berguna banget buat tesis sayaa… 🙂
Karena anda membagi dengan 0, itu tidak bisa…..sepertinya ada yang salah dalam formula yang anda ketik
Ya, Trims juga
Sangat amat bermanfaat bagi saya. terima kasih banyak Pak Anwar.
pak, kenapa pada saat saya memasukkan formula pearson, yang muncul kemudian adalah #DIV/0!
Validitas data dan validitas soal tidak sama, tetapi identik menurut kebanyakan ahli, sebab soal yang valid akan memberikan data yang valid. Jadi dengan soal uraian anda masih bisa membuat uji validitas walaupun akan sangat sulit mengujinya. Intinya anda jangan terjebak pada pemahaman kalau pakai soal ini rumusnya ini, melainkan harusnya jika data dari soal seperti ini, ujinya pakai ini. Kebanyakan uji validitas digunakan bagi soal dengan jawaban tertutup. Kalau pilihan ganda, tentunya benar = 1 dan salah = 0.
pak,nanya dong ..
kalau menghitung validitas soal anatara soal uraian dengan soal pilihan ganda rumusnya beda ya ? atau boleh sama .. cuma nilai skornya beda,, kalau yg pilihan ganda jawaban benar = 1 dan jawaban salah = 0
bener gak pak ??
pak anwar bagaimana jika dr 40 item soal ternyata yg valid hanya 10 item?
bagaimana seharusnya yg dilakukan, apakah tetap memakai 10 item tsb atau menggantinya dengan item baru dan memvalidkannya lg?
revisi dan uji coba lagi dan begitu seterusnya hingga valid semua.
yang tidak valid direvisi dan diuji coba lagi
pak, saya mengkorelasikan nilai vocabulary dan speaking dengan responden 40 org. A da 3 item tidak valid tapi ketika dihitung korelasinya justru sangat rendah. Bagaimana pemecahan masalahnya pak?
KOK TETAP DIV/0 PAK.. gmn cnth yg salah
Coba cek lagi, kalau benar seharusnya ada nilainya
Pak anwar,, sya udh ikuti sesuai petunjuk,, tpi ko setelah dienter tidk muncul angkanya ya pak…???
Ya dengan point 1 dan 0 menggunakan point biserial. Nanti saya akan buat artikelnya. Tapi cara mudahnya dengan excel: =correl(variabel1;variabel2). Hasil point biserial akan sama dengan pearson product moment
Tidak ada kaitan antara uji validitas reliabilitas dengan uji hipotesa.
Uji instrument menggunakan data dari populasi uji coba, bukan populasi penelitian, jadi tidak ada kaitan langsung antara uji validitas dan uji hipotesa. Tapi tentunya hasil dari berkali-kali revisi instrument, secara tidak langsung akan mempengaruhi data uji hipotesa
Pak Anwar, kalau misalkan cara untuk mencari korelasi point biserial bagaimana ? apakah data yang berupa benar = 1 salah = 0 itu harus menggunakan korelasi point biserial ?
terima kasih
pak, apa uji validitas boleh tidak sesuai dengan uji korelasi?
atau harus selaras???
misalkan spearman dengan spearman,
untuk korelasi kendall bagaimana uji validitasnya??
trims
dengan formula excel (data analisis)dengan formula manual juga pernah menemunkan data #DIV/0!, apakah itu data yang salah? tolong penjelasanya
Mas, untuk uji Instrument dan reliabilitas berpengaruh terhadap metode Regresi Liner Berganda?
saya coba uji dengan SPSS untuk :
Sampel 28, Item X1 (4 item/soal), item X2 (4 item/soal), Y (9 item/soal).
skala penilaian 3 point.
Kalau menggunakan Excel diatas semuanya valid,
nah pas pakai SPSS tanpa memasukkan skor (Analyze > Scale > Reliability Analysis.
Uji apa yang cocok untuk penelitian saya?
sama saja, bedanya adalah kalau r hitung bandingkan dengan r tabel sedangkan t hitung dengan t tabel
pak, saya masih bingung untuk validitas yang bener pake t-tabel apa r-tabel ya? untuk uni instrumen dengan skala linkert 1-5 apa bisa menggunakan cara pak anwar diatas?
Jika yang anda maksud validitas butir: item yang valid adalah item yang mempunyai korelasi kuat dengan total item atau dengan kata lain 1 item soal mendukung dari keseluruhan soal
Tanda dolar adalah mencegah otomatis perubahan cell saat kopi paste. Misal pada cell A1 anda ketik =5, Pada cell B1 anda ketik =A1+5 maka nilai B1 adalah 10. Coba cell B1 anda copy kemudian paste pada cell C1, maka formulanya otomatis menjadi B1+5 sehingga nilainya 15. Bandingkan jika pada B1 formula anda ganti menjadi $A1+5, maka jika dicopy paste pada cell C1 maka formula pada C1 akan tetap $A1+5 sehingga nilainya tetap 10.
pak saya mau bertanya, apa fungsi correlational untuk analisis item?
terima kasih pak anwar. artikelnya bner2 membantu skripsi saya hehe
tapi yang saya msh bingung kenapa di rumus formula nya di array 2 (total skor) ada tanda $ dan jika hanya saya blok yang langsung kolom total skornya beda hasilnya pak. itu bagaimana ya pak? terima kasih pak mohon di bls
pak klo hasil di spss -.478 brrti itu valid tdk? yg saya pertanyakan tanda minus itu berpengaruh tdk?
Tidak Valid. Berpengaruh
pak saya mau tanya…kalau saya angketnya pake skala guttman(hanya ada 2 pilihan jawaban) uji validitasnya tetap menggunakan ini?
Boleh pakai ini
Boleh. Tidak ada bedanya pakai 0 atau pakai 1, dicoba aja, pasti hasilnya sama, karena yang diuji adalah konsistensi angka bukan angka itu sendiri
Terimakasih Pak Anwar Hidayat, blog ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir (Skripsi). Ilmu yang anda berikan tidak akan pernah putus pahalanya.
Oia saya mau tanya, saya menggunakannya skala 0 – 5 (Sangat tdk setuju=0, tdk setuju=1, kurang setuju=2, cukup stuju=3, setuju=4, sangat setuju=5).
Dan saya sudah mengikuti langkah-langkah yg telah bapak jelaskan di atas.
Hasilnya 11 valid dan 9 tidak valid.
Menurut bapak bagaiamana?
Apakah boleh sangat tidak setuju bernilai 0? atau harus minimal bernilai 1?
Terimakasih
Pearson hanya tepat jika kedua variabel berskala data interval/rasio. Baca artikel saya tentang Korelasi dan Scatter plot.
Pak, mohon bantuan. saya menguji hub. antara metode pembelajaran tertentu dan korelasinya terhadap prestasi belajar.. apakah dengan dapat menggunakan korelasi pearson? mohon informasi langkah-langkahnya. terima kasih, sebelumnya
pak, angka 18 yang di t tabel, angka itu dapat dari mana pak?
makasih pak sebelumnya
pak, hasil excel saya valid, namun di program warpls tidak valid 🙁
Tanpa melihat data anda saya tidak bisa berkomentar, namun coba perhatikan apakah uji yang digunakan sama atau tidak.
Maaf pak mau nanya, saya masih bingung gimana mencari “rxy” nya, knp jadi bisa dpt segitu
Anda bisa cek formula di dalam cell tersebut. Terima kasih.