Populasi dan Sampel: Pengertian Populasi Adalah?
Apa yang dimaksud dengan Populasi dan Sampel? Secara umum, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi tersebut. Dalam terminologi penelitian Populasi dapat dijelaskan sebagai sekelompok individu, lembaga, objek dan lain sebagainya yang memiliki kesamaan karakteristik yang menjadi kepentingan seorang peneliti. Perbedaan Populasi dan Sampel harus dipahami secara jelas agar tidak salah saat para peneliti melakukan penelitian.
Oleh karena itu penting untuk memahami populasi dan sampel di dalam konteks Metodologi Penelitian. Mari kita bahas dalam artikel kali ini secara detail dan gamblang tentang Populasi dan Sampel tersebut serta perbedaan diantara keduanya.
Pengertian Populasi Adalah:
Apa yang dimaksud dengan Populasi? Secara umum, pengertian Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. (Djarwanto, 1994: 420).
Pengertian Populasi dan Sampel Menurut Para Ahli Adalah:
Berikut adalah 16 pengertian populasi menurut para ahli yang populer.
Tiga Pengertian Populasi Menurut Ahli: Netra, Nawawi dan Arikunto. Populasi Adalah:
- Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama.
- Menurut Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.
- Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tiga Pengertian Populasi Menurut Ahli: Sugiyono, Bugin dan Nursalam. Populasi Adalah:
- Menurut Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
- Menurut Bugin (2000: 40), Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
- Menurut Nursalam (2003), Populasi ialah keseluruhan dari variable yang menyangkut masalah yang diteliti.
Lima Pengertian Populasi Menurut Ahli: Furchan, Margono, Nazir, Sabar dan Zuriah. Populasi Adalah:
- Menurut Furchan (2004), Populasi adalah objek, keseluruhan anggota sekelompok orang, organisasi, atau kumpulan yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan jelas.
- Menurut Margono (2004), Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia.
- Menurut Nazir (2005), Populasi adalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu yang dinamakan sebagai variable. Ia membagi populasi menjadi dua yakni populasi finit dan infinit.
- Menurut Sabar (2007), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus.
- Menurut Zuriah (2009: 116), Populasi ialah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.
Lima Pengertian Populasi Menurut Ahli: Sudjana, Widyanto, Mulyatiningsih, Howell dan Morissan. Populasi Adalah:
- Menurut Sudjana (2010: 6), Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil yang menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteritik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya.
- Menurut Widiyanto (2010: 5), Populasi ialah suatu kelompok atau kumpulan objek atau objek yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian.
- Menurut Mulyatiningsih (2011: 19), Populasi ialah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.
- Menurut Howel (2011: 7), Populasi ialah sebagai kumpulan dan peristiwa dimana anda tertarik dengan peristiwa tersebut.
- Menurut Morissan (2012: 19), Populasi ialah sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersangkutan.
Demikian diatas adalah beberapa pengertian populasi menurut para ahli.
Pengertian Sampel Adalah:
Apa yang dimaksud dengan sampel? Sampel disebut juga contoh atau sebagian dari populasi. Berdasarkan pakar atau ahli, “sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti” (Djarwanto, 1994:43). Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.
Tiga Pengertian Sampel Menurut Para Ahli Adalah:
Apa yang dimaksud dengan sampel menurut para ahli? Berikut adalah pengertian sampel menurut para ahli:
- Menurut Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
- Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh karena beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti: keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.
- Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimpulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel yang di dapatkan dari Populasi memang harus benar-benar representatif (mewakili).
- Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
- Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut.
Demikian diatas adalah beberapa pengertian sampel menurut para ahli. Setelah membaca penjelasan diatas, semoga para pembaca sudah mengerti atau setidaknya mempunyai gambaran tentang pengertian dan perbedaan antara populasi dan sampel penelitian.
Ringkasan Perbedaan Populasi dan Sampel
Mari kita rangkum perbedaan populasi dan sampel tersebut berdasarkan ilustrasi gambar seperti berikut:
Berdasarkan gambar ilustrasi populasi dan sampel diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa populasi itu seperti sebuah organisme, sedangkan sampel adalah organ. Jadi, sampel adalah bagian yang tidak terpisahkan dari populasi. Dan sampel dalam hal ini haruslah dapat mewakili karakteristik dari keseluruhan populasi.
Harapannya adalah, jika kita melakukan penelitian pada sampel, maka hasilnya harus dapat digunakan sebagai generalisasi bagi keseluruhan populasi.
Baca Juga: Pengertian Hipotesis Penelitian.
Kriteria Sampel
Ada dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk mengurangi hasil penelitian yang bias.
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96). Sedangkan yang dimaksud dengan Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97).
Sebab-sebab yang dipertimbangkan dalam menentukan kriteria eksklusi antara lain:
- Subjek membatalkan kesediannya untuk menjadi responden penelitian, dan
- Subjek berhalangan hadir atau tidak di tempat ketika pengumpulan data dilakukan.
Teknik pengambilan sampel
Pengertian teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tersebut. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).
Manfaat sampling Adalah:
Apa sajakah manfaat dari sampling? Berikut antara lain manfaatnya:
- Menghemat beaya penelitian.
- Menghemat waktu untuk penelitian.
- Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
- Memperluas ruang lingkup penelitian.
Syarat-syarat teknik sampling
Apa saja syarat-syarat teknik sampling? Mari kita jelaskan:
Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Dan bila keadaan populasi bersifat heterogen, maka sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.
Jenis-jenis teknik sampling
Apa saja jenis-jenis teknik sampling? Tentunya banyak sekali. Pada dasarnya, jenis teknik sampling ada 2 yaitu:
- Teknik probability sampling, dan
- Teknik non probability sampling.
Berikut antara lain dari jenis-jenis teknik sampling tersebut:
1) Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.
Jenis atau macam-macam Teknis Sampling Probabilitas yang sering digunakan adalah:
- Teknik sampling secara rambang sederhana
- Teknik sampling secara sistematis
- Teknik sampling secara rambang proportional
- Teknik sampling secara rambang bertingkat
- Teknik sampling secara kluster (cluster sampling).
Penjelasan berbagai jenis teknis sampling probabilitas adalah sebagai berikut:
a) Teknik sampling secara rambang sederhana.
Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling).
Prosedur ini berupa penarikan sampel dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
c) Teknik sampling secara rambang proportional.
Jika populasi terdiri dari sub populasi-sub populasi maka sampel penelitian diambil dari setiap sub populasi. Dan adapun cara pengambilan sampel dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
d) Teknik sampling secara rambang bertingkat.
Bila sub populasi-sub populasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.
e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
Dan ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.
2) Teknik sampling secara non probabilitas.
Teknik sampling non probabilitas adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti dan/atau menurut pertimbangan pakar.
Dan beberapa jenis atau cara penarikan sampel dari populasi secara non probabilitas sampling adalah sebagai berikut:
- Purposive sampling atau judgmental sampling
- Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju)
- Quota sampling (penarikan sample secara jatah)
- Accidental sampling atau convenience sampling.
Penjelasan berbagai jenis teknis sampling non probabilitas adalah sebagai berikut:
a) Purposive sampling atau judgmental sampling
Penarikan sampel dari populasi secara purposif adalah cara penarikan sample yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh peneliti.
b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pada populasi berdasarkan pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.
c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).
Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
d) Accidental sampling atau convenience sampling
Dalam penelitian, bisa saja terjadi diperolehnya sampel dari populasi yang tidak direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Dan proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan dari populasi.
Penentuan Jumlah Sampel
Bila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga, maka peneliti tidak meneliti seluruh anggota populasi melainkan akan menggunakan sampel.
Bila peneliti bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistik dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan populasi (Sukardi, 2004: 55).
Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Populasi
Dan selain berdasarkan ketentuan di atas, perlu pula penentuan jumlah sampel dikaji dari karakteristik populasi. Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah.
Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael (Sukardi, 2004 : 55).
Dengan menggunakan rumus tertentu (lihat Sukardi, 2004: 55-56), Isaac dan Michael memberikan hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100.000.
Demikian diatas telah kami jelaskan tentang pengertian populasi dan sampel secara detail, semoga bermanfaat untuk para pembaca atau peneliti.
By Anwar Hidayat
100 anggota populasi diambil 100 jadi sampel itu benar sample jenuh. Boleh untuk uji analitik. Yang tidak boleh (Dalam tanda Kutip) untuk uji inferensial. Artinya anda membuktikan apakah sampel yang digunakan dapat mewakili keseluruhan populasi. Misal anda menggunakan 20 sampel dari 100 sampel: dengan nilai koefisien korelasi r pearson hitung 0,86 apakah dapat mewakili yang 100 orang. Tap perlu anda ketahui, tanda kutip yang saya maksud harus dipahami lebih dalam, apakah anda melakukan studi sebagai generalisasi yang lebih luas, apakah hanya sebatas 100 orang atau jumlah yang lebih besar, misal pada studi epidemiologi kasus penyakit.
tanya donk
apa benar jika sampel <100 dan mampu diambil oleh peneliti disebut sampling jenuh/total sampel? trus kalo pake seluruh anggota populasi atau total sampling itu ada yg bilang tidak bisa untuk penelitian analitik yaa?
lalu apa benar besar sampel tersebut nantinya menjadi
n= N-1?
mohon bantuannya terima kasih
Ya, hanya komunitas itu.
Terima kasih
kalau misalnya saya meneliti komunitas remaja, seluruh anggotanya ada 56 dan saya lakukan analitik boleh? lalu nanti apakah generalisasi saya hanya komunitas itu? tidak boleh remaja keseluruhan ya..??
uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada populasu yang bukan dijadikan penelitian. Jadi anda punya populasi lain untuk pengujian ini, maka tentunya ada data yang lain. Jadi jangan memakai data hasil penelitian. uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian yang sesungguhnya.
mas mau tanya kalo populasi saya 41 orang untuk uji validitas sama reliabilitasnya itu semuanya atau boleh cuma 10orang untukinstrumen uji cobanya???
Bisa saja, cara membacanya sama
Populasi adalah keseluruhan dari subjek-subjek yang akan diteliti atau menghasilkan/memberikan data. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi tersebut
kalau misalnya populasi apa bisa menggunakan uji chi-square?apa yg membedakan hanya cara membaca hasil spss?mohon bantuannya, makasih
perbedaan penentuan populasi n pnrkn sampel?
mas, mau tanya, populasi saya kan 60 responden, saya udh uji validitas dan reliabilitas sebanyak 30 responden, dari 30 tsb ditemukan 2 item tidak valid, itu 2 item langsung dihapus saja atau diganti dengan pertanyaan lain?
kemudian misal jika data penelitian telah diperoleh dari 60 responden,perlu dilakukan lagi ga uji validitas dan reliabilitas?atau cukup yg 30 saja / yg telah dilakukan?nanti kalo ternyata yg 60 responden diuji lg malah tambah byk item yg ga valid gmn?
thx
Uji validitas dilakukan pada populasi uji coba sebelum penelitian, kalau tidak valid harus direvisi kemudian diuji kembali
tergantung pada Tujuan Penelitian, Hipotesa, Sumber Data, Skala Data, TIES, Jumlah sample dan banyaknya kategori pada uji non parametris.
Ya harus dari luar, tidak ada ketetapan pasti, 20 sampai 30 sample sudah cukup
Mas kalau jumlah responden saya hanya 17 orang saja. sebaiknya memakai uji apa yaa? biar valid.. thx u..
mas, mau tanya, ada gak ketetapan uji reliabilitas itu harus berapa orang. sampel dalam penelitian saya rencana ada 88 orang. jadi ada gak ketetapan uji relib saya harus berapa. karna yang saya tau uji relib harus di luar sampel penelitian nanti. makasi
Quota itu orientasinya target, misal targetnya 30 sample, maka entah 1 atau 2 bulan atau lebih penelitian terus dilakukan hingga mencapai target 30 sampel tersebut. Kalau total sampling artinya semua anggota populasi menjadi sample, misal populasi 100 maka samplenya 100.
mas mau tanya apa perbedaan quota sampling dengan total sampling?thx
Harus mempunyai karakter yang mirip atau hampir sama dengan populasi penelitian
Adakah kriteria untuk penentuan populasi lain yg akan di jadikan tempat uji coba instrumen untuk uji valid n reliable???kalo ada ketentuannya bisa disebutkan mas…..butuh bgt bntuan….hehe
Thnks y??
Gantikan dengan anggota populasi yang lain
mas sy mau tanya..kl populasi 80 sampelnya 66..ternyata pd saat penelitian populasi berkurang krn kriteria inklusi ato eksklusi…trus gmn?apakah sy hrs mendapatkan sesuai dgn quota sampel
Kalau sedikit dan kiranya bisa dicapai semua, lebih baik menggunakan total sampling, yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel
mas kalo populasi 60 bagusnya seluruh populasi dijadikan sampel apa sebagian aja yang di jdikan sampel?? kalo sebagian gimna ya rumusnya?? mhon bntuannya…maksih sblumnya.
Singkatnya: Kriteria inklusi adalah syarat agar anggota populasi dapat menjadi sample, sedangkan ekslusi adalah ketentuan yang dapat membuat anggota populasi yang sudah memenuhi syarat inklusi harus keluar dari kesempatan menjadi sample.
Mas, bisakah dijelasin lebih lanjut mengenai kriteria inklusi & eksklusi?
Mas,mau nanya kalau populasi hnya 13orang smuanya dijdikan smpel trget bisa dicpai semua..??? Apakah bsa populasi hnya 13 orng..
mas. bagamana cara pengambilan sampel apakah mesti 100 sampel diambil atau melihat jumlah populasinya dulu baru menentukan sampel? contoh rumusnya bagamana?
Balas
Lihat jumlah populasi dulu
Bisa saja tapi tergantung pada uji statistik yang digunakan
Melihat jumlah populasi dulu
Tentukan kriteria sampel yang kooperatif. Nama tekniknya adalah purposive sampling.
Pak mau tanya kalau populasi saya 60 orang tetapi kemungkinan besar tidak semuanya kooperatif untuk dijadikan responden apa bisa ada cara lain selain total sampling? terimakasih
Semua penelitian dengan alat ukur atau instrumen berbentuk kuesioner atau angket, perlu uji validitas. Uji validitas dilakukan saat uji coba, bukan penelitian sesungguhnya
Uji validitas pada populasi uji coba, jadi tidak berkaitan langsung dengan penelitian
Untuk uji t sendiri butuh minimal 4 sampel per kelompok, agar dapat memenuhi syarat normalitas. Sedangkan jumlah sampel minimal berdasarkan desainnya, beda lagi bahasannya. Misal untuk penelitian eksperimen, anda baca rumus besar sampel khusus penelitian eksperimen.
pak mau tanya dong..
untuk quasy eksperimen dengan rancangan one group pre and post test design dan sampelnya menggunakan total sampling apakah perlu dilakukan uji validitas juga?
terimakasih…
pak mau tnya untuk uji t pada perbandingan apakah ada syarat jumlah minimal sampel atau tidak?
pak saya mau nanya..
untuk quasy ekperimen one group pre test post tes dengan metode total sampling apakah harus melakukan uji validitas? terimakasih sebelumnya…
Pada intinya, transformasi digunakan untuk mengatasi masalah asumsi. Jadi terserah anda mau menggunakan model apa, asalkan dapat mengatasi masalah asumsi tersebut. Hanya saja apabila ada angka 0, maka transformasi akar kuadrat dan logaritma tidak bisa digunakan. Tetapi anda bisa dengan menambahkan kostanta. Misal: Akar kuadrat(X+1). Jika X = 0, maka akar kuadrat (0+1)=Akar kuadrat (1)=1.
Pak mau tanya, penelitian dengan one group pretest-posttest design, sampel penelitian menggunakan populasi (tanpa mengambil sampel) untuk uji hipotesisnya menggunakan rumus apa? terimakasih sebelumnya
Tidak perlu
Mas mau tanya, kalau ketika uji validitas sudah dilakukan dan data valid semua, apakah data penelitian sesungguhnya itu harus di uji lagi?
Boleh
Mas mau tanya, apakah boleh menggunakan total sampling dengan uji parametrik?
Banyak literatur yang menyebutkan jumlah ideal uji validitas reliabilitas adalah antara 20 sampai dengan 30 sampel
Maaf mau bertanya jumlah populasi penelitian saya 44org dan saya mengambil keseluruhanya sebagai sampel. Yang ingin saya tanyakan dalam uji validitas apakah bisa menggunakan 10org saja? apakah ada teori yang mendukung?
Selain itu dalam uji validitas berapakah jumlah minimal yg harus digunakan?
Mas mau tanya, apakan sebuah produk dapat diuji cobakan dengan tehnik sempling? Yang mana produk tersebut merupakan satu kesatuan untuk satu keterampilan dalam berbahasa.
Bisa, tentunya dengan pertimbangan tujuan penelitiannya.
Maaf ka mau tanya. populasi penelitian saya 75 org, namun jika saya mengambil total sampling bagaimana jika populasinya tdk terpenuhi atau misal ada yang tidak hadir pada saat penelitian kan jd kurang dari 75? itu bagaimana ya ka?
Kalau sudah terlanjur penelitian, silahkan dilanjutkan saja asal sampel yang hilang tidak terlalu besar. namun lebih lagi jika sebelum penelitian, anda pastikan terlebih dahulu, apakah kiranya sampel tidak akan kemana-mana. Dengan cara itu anda bisa lebih teliti lagi apakah akan menggunakan teknik sampling jenuh atau teknik yang lain.
maaf Pak, mau tanya. saya sdg melaksanakan penelitian populasi , sehingga sampel = populasi (berjumlah 45). jika demikian, bolehkah saya menjadikan sampel penelitian sebagai responden uji coba? adakah literatur yang mendukung, Pak?
jika tidak boleh, siapa yg sebaiknya saya jadikan responden utk uji coba instrumen (uji validitas dan reliabilitas)?
Sampel untuk uji coba diambil dari populasi yang berbeda namun memiliki karakteristik yang sama dengan populasi penelitian.
alhamdulillah .. terima kasih pak anwar hidayat… tulisan dan tanya jawab ini sangat membantu … terima kasih dan semoga sehat selalu…. aaaamiiiin
Terima kasih juga, amin.