Uji Validitas
Pengertian Uji Validitas
Uji Validitas adalah Uji ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur dalam mengukur apa yang sedang ingin diukur. Dalam pengertian yang mudah dipahami, uji validitas adalah uji yang bertujuan untuk menilai apakah seperangkat alat ukur sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Saya ambil contoh mudahnya saja, jika anda ingin mengukur berat badan, maka harus menggunakan timbangan. Sedangkan jika anda ingin mengukur tinggi badan, maka harus menggunakan meteran. Nah, itulah yang dimaksud dengan validitas. Jadi validitas dapat diartikan sebagai tingkat kesahihan alat ukur ukur dalam mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam pengujian alat ukur pengumpulan data penelitian, validitas itu ada dua macam, yaitu validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur apabila item yang disusun menggunakan lebih dari sebuah faktor (antara faktor yang satu dengan faktor yang lain ada kesamaannya).
Cara Uji Validitas
Proses mengukur validitas faktor tersebut adalah dengan cara menghubungkan atau mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan dari semua item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan dari faktor).
Sedangkan pengukuran validitas item adalah dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total dari semua item yang ada.
Dengan uraian diatas, para pembaca pasti sudah memahami, bahwa sebenarnya uji validitas item adalah uji yang menilai apakah seperangkat soal yang terdiri dari beberapa item dapat mendukung seperangkat item soal sebagai satu kesatuan yang tunggal.
Pada artikel lainnya kita telah membahas banyak perihal uji validitas, salah satunya adalah Tutorial Uji Validitas Instrumen dengan SPSS. Disini kami akan coba menerangkan apa, bagaimana dan rumus perhitungan uji validitas. Uji Validitas dilakukan untuk menilai apakah soal sudah valid atau tidak untuk sebuah penelitian yang sesungguhnya.
Pada saat anda membaca paragraph awal artikel ini, anda jangan pergi kemana-mana dulu, sebab yang anda cari pasti ada disini. Namun dalam bahasan ini, kami lebih fokus kepada pengertian dan penjelasan tentang apa sebenarnya uji validitas dan manfaatnya. Berikut kami sampai dulu singkat saja perihal perbedaan antara uji validitas dan reliabilitas:
Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebagian pembaca mungkin bertanya-tanya selama ini, apa sih perbedaan antara uji validitas dan reliabilitas? keduanya adalah dua hal yang benar-benar berbeda, namun saling melengkapi satu sama lain. Keduanya perlu dilakukan dengan tujuan agar alat ukur yang kita gunakan dapat menghasilkan data yang benar-benar dapat digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.
Alat ukur yang seperti itu, haruslah memenuhi kriteria, yaitu valid dan reliabel. Valid berarti sahih atau tepat apa yang diukur sedangkan reliabel adalah handal, yaitu digunakan kapan saja dan dimana saja maka hasilnya tetaplah sama.
Pada prakteknya, sebuah item soal dalam sebuah alat ukur haruslah valid terlebih dahulu, baru kemudian diuji kehandalannnya. Jadi dapat dimaknai, bahwa: soal yang valid belum tentu reliabel. Sedangkan soal yang reliabel, maka pastilah sudah valid. Demikian kiranya perbedaan uji validitas dan reliabilitas.
Bagi anda yang ingin mencari referensi uji validitas butir, silahkan baca artikel kami yang berjudul: Tutorial Uji Validitas Instrumen dengan SPSS. Dalam artikel tersebut dijelaskan langkah demi langkah atau step by step tutorial melakukan analisis atau uji validitas butir, baik menggunakan pearson product moment ataupun corrected item to total correlation.
Manfaat Uji Validitas Instrumen
Kegunaan uji validitas adalah untuk daya ketepatan mengukur:
- Segi tes sebagai suatu totalitas
- Segi item tes
Jenis Validitas Instrumen
Validitas Tes terbagi jadi 2:
- Logika
- Empirik.
Logika
Macam-Macam Logika:
- Isi : untuk menguji apa tes ini representatif atau tidak (untuk sampel, populasi untuk penelitian)
- Konstruksi : diteliti dari segi susunan dan rekaan aspek: kognitif, afektif, dan psikomotor.
Empirik
(Didasarkan pada keadaan di lapangan)
Macam-macam Empirik:
- Ramalan: suatu kondisi yang menunjukkan seberapa jauhkah sebuah tes telah dapat dengan secara tepat menunjukkan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi pada masa mendatang. Contoh : penerimaan mahasiswa baru.
- Bandingan: tes tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan secara tepat telah mampu menunjukkan adanya hubungan searah antara tes yang pertama dan kedua (validitas sekarang/pengalaman).
Rumus Uji Validitas
Ada beberapa teknik atau rumus uji validitas yang dapat anda gunakan. Dibawah ini akan kami jelaskan beberapa diantaranya.
Teknik pertama dan populer yang digunakan adalah teknik Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Rumus korelasi Product Moment ada 2 :
- Korelasi Product moment dengan Simpangan,
- Korelasi Product moment dengan angka kasar
Persiapan Untuk Mencari Validitas Tes dengan Simpangan:
Dimasukkan ke rumus:
Persiapan Untuk Mencari Validitas Tes dengan angka kasar:
Bila dilihat pada kedua hitungan diatas terdapat perbedaan 0,003 lebih besar pada simpangan ini wajar karena adanya pembulatan.
Koefisien Korelasi Dalam Uji Validitas
Koefisien Korelasi adalah sebagai berikut:
- Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi
- Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi
- Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup
- Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah
- Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah
Korelasi positif menunjukkan adanya hubungan sejajar antara 2 hal:
Misal:
IPA : 2 3 5 7 4 3 2
Matematika : 4 5 6 8 5 4 3
Kondisi nilai Matematika sejajar dengan IPA karena naik dan turunnya nilai Matematika mengikuti naik dan turunnya nilai IPA.
Korelasi Negatif menunjukkan adanya hubungan kebalikan antara dua hal:
Bahasa Indonesia dengan Matematika
Bahasa Indonesia : 5 6 8 4 3 2
Matematika : 8 7 5 1 2 3
Koefisien korelasi terdapat antara -1,00 sampai +1,00. karena dalam perhitungan sering dilakukan pembulatan angka yang didapatkan 1,00
Penafsiran Harga Koefisien Korelasi Pearson Product Moment
Ada 2 cara yaitu :
- Dengan melihat harga r dan diinterprestasikan misalnya korelasi Tinggi, Cukup dan sebagainya.
- Dengan mengkonsultasikan ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan. Begitu juga arti sebaliknya.
Tabel analisis item Untuk Perhitungan Uji Validitas Item atau validitas butir.
Untuk menghitung validitas item nomor 6, dibuat terlebih dahulu tabel persiapannya sebagai berikut:
Dimasukkan ke Korelasi Product Moment dengan rumus angka kasar:
Koefisien validitas item nomor 6 adalah 0,421.Validitas items tersebut kurang meyakinkan, validitas tidak tinggi.
Koefisien Korelasi Biserial
Apabila item memili skor 1 dan 0 saja, bisa menggunakan Koefisien Korelasi Biserial.
Responden No.3 memiliki skor total hanya 4, sedangkan No.2 dan No. 4 memiliki nilai yang sama yaitu 5.
Rumus:
Keterangan :
γpbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
Perhitungan Mp dari tiap butir soal 1 sd 10:
Menghitung korelasi rpbi
Demikian sudah dijelaskan secara singkat tentang tutorial uji validitas. Selanjutnya silahkan baca artikel kami yang berjudul Tutorial Uji Validitas Instrumen dengan SPSS, Semoga bermanfaat.
By Anwar Hidayat
Sangat membantu, dikala kuliah online seperti ini.. terima kasih kak…
Terima kasih juga
Pak izin bertanya, untuk uji validitas berapakah minimal responden nya??
20 sampai 30. Tetapi sebaiknya minimal 30 responden.