Penjelasan Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Salah satu kegiatan penelitian adalah pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan teknik tertentu dan menggunakan alat tertentu yang sering disebut instrumen penelitian. Data yang diperoleh dari proses tersebut kemudian dihimpun, ditata, dianalisis untuk menjadi informasi yang dapat menjelaskan suatu fenomena atau keterkaitan antara fenomena. Secara garis besar teknik pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan nontes.

Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian

1. Teknik Tes

a. Pengertian teknik tes

Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serentetan soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan datanya.

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dapat disebut sebagai pengukuran (measurement). Teknik semacam ini banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif.

b. Jenis-jenis instrumen untuk teknik tes

Ditinjau berdasarkan sasaran atau objek yang diukur, instrument untuk teknik tes dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:

1) Tes hasil belajar (achievement test)

2) Tes kepribadian (personality test)

3) Tes bakat (aptitude test)

4) Tes inteligensi (intelligence test)

5) Tes sikap (attitude test)

6) Tes minat (interest test)

2. Teknik Nontes

Pengumpulan data penelitian dapat pula dilakukan dengan teknik non tes, yaitu dengan tidak memberikan soal-soal atau tugas-tugas kepada subjek yang diperlukan datanya. Dalam teknik non tes, data dari subjek penelitian dikumpulkan dengan :

a. wawancara;

b. kuesioner;

c. observasi;

d. pencatatan dokumen.

Instrumen untuk teknik tersebut pada penelitian kuantitatif adalah: pedoman wawancara, kuesioner atau angket, pedoman observasi, tabel-tabel, kolom-kolom, ataupun alat rekam elektronik yang dapat dipakai untuk menyimpan data. Sedangkan pada penelitian kualitatif di samping instrument tersebut di atas peneliti juga merupakan instrumen.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

a. Pengertian validitas

Validitas mengacu pada kemampuan instrument pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur (Dempsey dan Dempsey, 2002 : 79). Dengan kata lain sebuah instrumen dianggap memiliki validitas yang tinggi jika instrumen tersebut benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur sesuatu secara tepat. Validitas merupakan ciri yang harus dimiliki oleh instrument pengukuran karena berhubungan langsung dengan dapat tidaknya data dipercaya kebenarannya.

b. Macam-macam validitas
1) Validitas subjektif

Validitas subjektif merupakan jenis validitas yang kriterianya sepenuhnya ditentukan berdasarkan pertimbangan peneliti, baik pertimbangan nalar maupun pengalaman keilmuannya (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 250).

2) Validitas isi

a) Validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrument tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki (Donald Ary dkk., 1992 : 283).

b) Validitas isi ialah derajat di mana sebuah instrument mengukur cakupan subsansi yang hendak diukur (Sukardi, 2004 : 123).

3) Validitas criteria

Validitas criteria menunjuk pada hubungan antara skor yang diperoleh dengan memakai instrument tertentu dengan suatu variable luar (sebagai kriteria) yang mandiri dan dipercaya dapat mengukur langsung fenomena yang diselidiki (Donald Ary dkk., 1992 : 284)

4) Validitas konstruk (construct validity)

1) Contsruct validity atau validitas bangunan pengertian menunjuk kepada sejauh mana hasil pengukuran dapat ditafsirkan menurut bangunan pengertian tersebut (Donald Ary dkk., 1992: 288).

2) Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukkan bahwa suatu instrument dapat mengukur sebuah konstruk sementara atau hypothetical construct (Sukardi, 2004 : 2004).

3) Construct validity dipilih bila fenomena tidak dapat diukur secara langsung sehingga pengukuran dilakukan terhadap indikator-indikator atau unsur-unsur yang membentuk construct atau konsep tersebut.

Baca Juga: Validitas Instrumen dengan Excel.

2. Reliabilitas

a. Pengertian Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun dipakai secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda. Dengan demikian suatu instrumen dikatakan reliabel bila mampu mengukur sesuatu dengan hasil yang konsisten (ajeg).

b. Cara menentukan indeks reliabilitas

Ada beberapa cara untuk menentukan indeks reliabilitas instrumen, yaitu : metoda belah dua, metode tes ulang, metoda kesamaan rasional, dan metoda paralel (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 254).

1) Metoda belah dua

Metoda belah dua dilakukan dengan jalan memilah satu instrument ke dalam dua bagian yang sama banyak, bagian pertama memuat unsure yang bernomor ganjil dan bagian lain untuk yang bernomor genap.

2) Metoda tes ulang

Anggapan dasar metoda ini adalah suatu instrument memiliki reliabilitas yang tinggi bila dipergunakan pada subjek-subjek yang sama dengan waktu yang berbeda namun hasilnya sama atau mendekati sama.

3) Metoda kesamaan rasional

Metode ini dikembangkan oleh Kuder dan Richarson dengan titik tekan kesamaan semua butir pertanyaan yang ada pada instrument tes, baik pada ranah maupun tingkat kesukarannya. Artinya metoda ini hanya dimaksudkan untuk mengukur reliabilitas yang mempunyai satu sifat (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 256).

4) Metoda paralel

Metoda paralel sering pula disebut reliabilitas bentuk setara (equivalent-form reliability), yang mempunyai dua bentuk instrument. Metoda parallel dilakukan dengan dua kemungkinan. Pertama, dua orang peneliti menggunakan instrument yang sama untuk mengukur variabel yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama. Kedua, peneliti tunggal menggunakan instrumen yang berbeda untuk mengukur variabel yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama pula.

Baca Juga: Reliabilitas Instrumen dengan Excel

Perhitungan validitas dengan menggunakan SPSS dapat anda baca pada artikel kami: Validitas dan Reliabilitas SPSS.

Beberapa Kesalahan dalam Pengukuran

Pengukuran variabel sulit dihindarkan dari kemungkinan terjadinya kesalahan (error). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil dapat dikontrol, sementara yang lain tidak. Berikut ini kemungkinan-kemungkinan sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran variabel (Brockopp dan Tolsma, 2000 : 171 – 172):

  1. Kejelasan perintah yang ada dalam instrumen.
  2. Variasi-variasi dalam administrasi.
  3. Variasi-variasi situasi.
  4. Respons menyebabkan bias.
  5. Faktor-faktor pribadi yang sementara.
  6. Sampling respons.

Demikian telah kami jelaskan tentang instrumen penelitian. Semoga bermanfaat.

By Anwar Hidayat

Jasa Olah Data Aman Terpercaya

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini