Penjelasan Koefisien Kontingensi C dan Cara Hitung Lengkap

Koefisien Kontingensi C

Koefisien Kontingensi adalah uji korelasi antara dua variabel yang berskala data nominal. Fungsinya adalah untuk mengetahui asosiasi atau relasi antara dua perangkat atribut. Koefisien ini fungsinya sama dengan beberapa jenis koefisien korelasi lainnya, seperti koefisien korelasi phi, cramer, lambda, uncertainty, spearman, kendall tau, gamma, Sommer’s. Namun dalam hal ini, Kontingensi C adalah uji korelasi yang spesifik untuk data berskala nominal. Selain itu uji ini juga paling sering atau lazim digunakan dibandingkan uji koefisien korelasi data nominal lainnya.

Uji ini sangatlah erat kaitannya dengan uji chi-square. Sebab berdasarkan rumus uji koefisien ini, bahwa tidaklah mungkin koefisien ini dapat dihitung tanpa terlebih dahulu mengetahu nilai dari chi-square. Jadi, logikanya adalah hitung terlebih dahulu chi-square, baru kemudian hitung koefisien kontingensi.

Rumus Koefisien Kontingensi

Berikut adalah rumusnya:

Metode:

Rumus Koefisien Kontingensi
Rumus Kontingensi C

dimana:

Contoh Rumus Pearson Chi-Square
Contoh Rumus Pearson Chi-Square

Suatu penelitian ingin mengetahui: “apakah ada perbedaan diantara mahasiswa Fakultas A dalam hal kesukaannya terhadap beberapa jenis musik?”

Hasil hitung: X2 = 8,5

Yang akan dibuktikan:

Ha  -> C  ≠ 0

H0  -> C  = 0

Besarnya koefisien kontingensi:

Contoh Hitung Koefisien Kontingensi
Contoh Hitung Koefisien C

Signifikansi Koefisien Kontingensi

Uji signifikansi :

  1. X2  = 8,5 -> signifikan pada ∂ = 0,02
  2. C = 0,285
  3. Jadi C ≠ 0
  4. Dengan demikian mahasiswa menurut jurusan dan jenis musik yang digemari berhubungan didalam populasinya.
Daerah Penerimaan Koefisien Kontingensi
Daerah Penerimaan Koefisien Kontingensi

Dengan mempelajari tutorial di atas, diharapkan para pembaca memahami sebanarnya cara perhitungan atau rumus uji dalam tutorial ini. Selanjutnya dalam prakteknya, para peneliti atau pembaca dapat langsung menggunakan aplikasi SPSS.

Dengan menggunakan SPSS, kita bisa langsung menilai tingkat signifikansi atau kemaknaan nilai koefisien. Yaitu, apabila nilai signifikansi < 0,05 atau batas kritis, maka dapat diartikan bahwa: terima H1 atau bermakna secara statistik.

Nilai Signifikansi dalam uji ini adalah berdasarkan perhitungan uji chi square. Jenis uji yang lain dan mirip dengan uji ini antara lain: Uji koefisien cramer, lambda, phi dan uncertainty coefficient.

Jasa Olah Data Aman Terpercaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini