Perbedaan Uji Normalitas dan Homogenitas

Perbedaan Uji Normalitas dan Homogenitas

Uji Normalitas dan Homogenitas adalah dua jenis uji yang berbeda namun banyak mahasiswa yang seolah menganggap keduanya adalah satu jenis uji yang sama dengan istilah yang berbeda. Uji Normalitas dan Homogenitas itu sebenarnya adalah kedua uji yang sama sekali berbeda, namun sering dilakukan atau diperlukan secara bersamaan.

Dalam artikel kali ini, statistikian akan coba menerangkan secara detail apa sebenarnya kesamaan dan perbedaan antara kedua uji tersebut. Untuk menyingkat waktu, marilah kita coba bahas secara seksama.

Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas

Indikasi Uji Normalitas dan Homogenitas

Indikasi uji Normalitas

Uji normalitas digunakan sebagai syarat atau asumsi dari berbagai uji parametris, misalnya uji regresi linear, uji Anova, Uji Ancova, Uji Manova, Uji Independen T Test, Uji Paired T Test dan berbagai uji lainnya, baik analisis multivariat ataupun univariat.

Uji normalitas pada berbagai uji yang kami sebutkan di atas, tentunya berbeda-beda caranya dan berbeda juga apa yang diuji. Misalkan pada uji regresi linear berganda, yang diuji normalitas adalah residual. Pada uji independen t test, yang diuji adalah variabel terikat per kelompok. Sedangkan pada uji paired t test, yang diuji adalah selisih antara dua data yang berpasangan. Untuk lebih detail silahkan baca artikel-artikel kami yang membahas uji-uji di atas.

Tentunya karena sebagai syarat uji parametris, maka jika asumsi normalitas tidak terpenuhi atau dengan kata lain tidak berdistribusi normal atau terima H1, kita sebagai peneliti harus melakukan treatment sesuai analisis hipotesis yang kita gunakan. Misalnya jika asumsi normalitas tidak terpenuhi pada uji regresi linear berganda, kita bisa melakukan teknik transformasi. Sedangkan jika asumsi normalitas tidak terpenuhi pada uji independen t test, maka kita bisa menggunakan uji alternatif dengan uji non parametris, misalnya uji mann whitney u test.

Contoh Uji Normalitas

Uji normalitas banyak sekali teknik atau metode perhitungannya, antara lain adalah: Uji Kolmogorov Smirnov, uji Lilliefors, Uji Shapiro WIlk, Uji Shapiro Francia, Uji Anderson Darling, Uji Ryan Joiner, Uji Jarque Bera, Uji Skewness Kurtosis, PP Plot, QQ Plot, Detrend QQ Plot.

Untuk lebih jelasnya perihal uji normalitas, silahkan baca artikel kami tentang uji normalitas.

Indikasi uji Homogenitas

Uji homogenitas berbeda dengan uji normalitas meskipun sama-sama digunakan sebagai syarat dalam uji parametris. Letak perbedannya adalah, jika uji normalitas diperlukan pada semua uji parametris, maka uji homogenitas tidak selalu digunakan. Uji homogenitas hanya digunakan pada uji parametris yang menguji perbedaan antara kedua kelompok atau beberapa kelompok yang berbeda subjeknya atau sumber datanya. Oleh karena itu, uji homogenitas diperlukan sebagai asumsi dari uji independen t test dan uji Anova. Sedangkan pada uji regresi linear, homogenitas tidak diperlukan sebagai syarat sebab uji regresi linear tidak menguji perbedaan beberapa kelompok.

Konsekuensi jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi, maka yang harus dilakukan oleh peneliti juga berbeda-beda tergantung pada analisis hipotesis yang utama. Misalkan pada uji Anova, jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi, maka peneliti dapat menggunakan koreksi oleh uji brown forsythe atau welch’s F. Sedangkan jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi apda uji independen t test, peneliti dapat menggunakan uji independen t test unequal variance atau menggunakan uji indepeden welch’s test.

Contoh Uji Homogenitas

Uji homogenitas banyak juga teknik atau metode perhitungannya, yang populer adalah: Uji Levene test, Fisher F dan Bartlett Test.

Uji homogenitas kalau diartikan secara mudahnya adalah uji yang menilai adakah perbedaan varians antara kedua kelompok atau lebih. Untuk lebih jelasnya perihal uji homogenitas, silahkan baca artikel kami tentang uji homogenitas.

Kesimpulan Kesamaan Uji Normalitas dan Homogenitas

Berdasarkan penjelasan singkat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesamaan antara uji normalitas dan homogenitas: keduanya sama-sama sebagai asumsi atau syarat uji parametris.

Kesimpulan Perbedaan Uji Normalitas dan Homogenitas

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara uji normalitas dan homogenitas: uji normalitas selalu diperlukan sebagai asumsi atau syarat setiap uji parametris. Sedangkan uji homogenitas hanya diperlukan pada uji parametris yang menilai perbedaan dua atau lebih kelompok.

Demikian penjelasan singkat kami perihal kesamaan dan perbedaan serta konsekuensi dari uji normalitas dan homogenitas. Semoga dapat bermanfaat bagi para peneliti dan pembaca.

By Anwar Hidayat

Jasa Olah Data Aman Terpercaya

14 KOMENTAR

  1. Permisi pak anwar boleh tau klau uji shapiro wilk dan uji kolmogorov masing2 berapa batasan sampel-nya? Kalau sampel sekitar 30 responden uji mana yg sebaiknya dipakai? #terimakasih

    • Sebenarnya tidak ada batasan yang resmi. Namun para pakar banyak menganjurkan jika sampel kecil < 50 maka gunakan shapiro wilk. Sebaliknya jika > 50 maka gunakan lilliefors. Jika lebih besar lagi misalnya > 1000 anda bisa gunakan kolmogorov smirnov.

  2. bang anwarr, klo bleh tahu
    sya buat penelitian dengan memakai 2 klas dan 2 kli tes. pretest dan postest, ktika d uji homogenitas nilai mana yang harus saya ambil nilai pre atau post
    maaf baru pemula

    • Atas pertanyaan anda, maka anda harus lebih dulu menetapkan dengan tepat definisi operasional variabel anda. Yaitu mana yang menjadi variabel atau variabel terikatnya. Apakah pre, post atau selisih keduanya. Terkadang ada yang menggunakan Gain Score sebagai variabel terikat. Sehingga misalnya yang menjadi variabel terikat adalah selisih antara pre dengan posttest maka yang diuji homogenitas adalah tentunya selisih tersebut. Jadi pada kasus anda jika yang menjadi variabel terikatnya adalah SELISIH, maka uji homogenitasnya adalah: kesamaan variance selisih antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Misalnya seperti itu.

  3. bang, kalau data saya ordinal yg berarti non parametrik, apakah harus melakukan uji normalitas dan homogenitas (kebetulan memakai uji beda) ?

  4. terima kasih atas penjelasannya pak. apakah uji normalitas dan homogenitas berlaku untuk hasil data menggunakan skala likert?

    • Mungkin harus saya jelaskan lebih dulu, bahwasanya terkait skala likert itu adalah pada tiap item kuesioner. Sedangkan kebanyakan dalam definisi operasional variabel penelitian, sebuah variabel dibentuk dari beberapa item kuesioner. Misalnya variabel terikat katakanlah variabel SIKAP yang terdiri dari 5 item kuesioner, dimana nilai variabel SIKAP tersebut merupakan jumlah dari 5 item skala likert tersebut. Maka dalam definisi operasional variabel, variabel SIKAP itu merupakan data dengan skala interval. Jadi apabila data skala interval tersebut digunakan untuk sebuah analisis misalnya uji beda, sebagai contoh PERBEDAAN SIKAP ANTARA SISWA KELAS VIA DENGAN SISWA KELAS VIB. Maka dengan hipotesis seperti itu anda akan menggunakan uji beda 2 sampel bebas data kuantitatif sehingga menggunakan uji independent t test. Uji independent t test ini mempunyai asumsi yaitu uji homogenitas dan normalitas. Semoga penjelasan saya ini bisa dipahami.

  5. bisa tidak kalau melakukan penghitungan penelitian eksperimen hanya menggunakan uji homogen tanpa melalui uji normalitas? karena ketika di uji normalitas hasilnya distribusi datanya tidak normal.

    • Jika anda melakukan uji parametris misalnya uji independent t test atau uji ANOVA, maka harus melakukan uji homogenitas dan uji normalitas. Jika kemudian ada pelanggaran baik normalitas atau homogenitas atau bahkan keduanya, maka ada solusinya. Misalnya jika ada pelanggaran normalitas anda bisa melakukan bootstrap atau mengganti dengan uji non parametris. Jika ada pelanggaran homogenitas maka anda bisa menggunakan uji ANOVA atau uji independent t test yang robust atau kebal terhadap pelanggaran homogenitas, seperti misalnya brown forsyhte dan independent t test rumus variance tidak sama. Selain itu anda juga bisa menggunakan alternatif uji non parametris jika tidak memenuhi syarat homogenitas.

  6. Salam mas Anwar.. mau tanya.. nuwun sewu.. pada tulisan statistikian “perbedaan uji homogenitas dgn uji normalitas adalah uji homogenitas hanya digunakan untuk pra syarat uji parametris *yang menguji kelompok yang berbeda subjeknya atau sumber datanya* yg dimaksud kelompok/ sumber data berbeda seperti apa yah? apakah asa

    • Sumber data yang berbeda itu misalnya uji beda nilai ujian antara kelas VIA dan kelas VIB. Disini sumber beda sebab ada 2 kelompok sumber data yaitu kelas VIA dan kelas VIB. Sedangkan sumber data yang sama misalnya perbedaan antara nilai pretest dan posttest pada siswa kelas VIA. Nah disini dikatakan sumber data sama sebab sumber datanya hanya dari 1 subjek yaitu siswa-siswa kelas VIA. Namun tiap siswa tersebut punya 2 data yaitu data pretest dan data posttest.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini